Pasang banner dibawah ini ukuran 125x125 hanya 20.000/bulan

Cerita Tentang Shiwa

Ada satu cerita-pendek tentang Shiwa. Apakah kalian mengetahui tentang Shiwa? Dewa-Shiwa? Ngomong-ngomong apakah beliau ada diantara kita, disini yah?. Guru membalik-kan badan-nya lalu melihat ke-belakang. Shiwa adalah merupakan salah satu guru masa lalu. Guru orde lama. Beliau seharusnya merupakan sang dewa pemusnah masal. Tetapi sebenarnya beliau hanya memusnahkan hal-hal yang negative saja, bukan memusnahkan orang-orang baik seperti kita-kita ini Tetapi sementara orang telah terlanjur salah mengerti sehingga mereka khawatir dan takut bahwa Shiwa akan me-musnah-kan mereka. Lalu mereka menjadikan segala macam buah dan kue sebagai sesaji, sajen, tumbal atau kambing hitam-nya . ( Guru tertawa ) Jadi, dimasa lalu ia bermeditasi begitu mendalam dan sangat serius di-Himalaya. Beliau tidak pernah mengedipkan matanya apalagi bangun dari meditasinya, sama sekali tidak pernah. Tiada sesuatu apapun yang dapat membangkitkan-nya. Ini merupakan suatu legenda dari India. Saya tidak tahu jika ini benar adanya. Saya hanya menceritakan apa adanya kepada kalian tentang betapa dahsyatnya kekuatan Tuhan. Beliau bermeditasi selamanya di-Himalaya, meditasi yang mendalam, tidak pernah terbangun. Hal ini membuat beberapa dewa di-surga menjadi khawatir, “ Worry too much ” bahwa beliau nanti-nya bisa-bisa tidak akan memiliki seorang isteri, sehingga beliau tidak akan punya keturunan, benih suci atau sesuatu seperti itu, garis darah yang suci, jadi mereka dewa-dewa sangat khawatir sekali, karena beliau begitu suci dan mereka ingin memiliki keturunan berikut-nya yang seperti ini. Seperti Dewa Shiwa. Jadi untuk menjalankan misi tsb, para dewa mengirimkan seorang bidadari yang sangat menawan hati. Namanya Parwati. Ia sangat cantik dan seksi sekali. Bentuk tubuhnya yang sangat sempurna ini bisa membuat semua dewa dan lelaki normal, baik yang sudah menikah maupun yang masih bujangan, jatuh pingsan, mabuk kepayang dan pusing tujuh keliling. Lupa diri lupa anak lupa istri apalagi mertua Tetapi aneh-nya, dia, si-Parwati, tidak dapat membangunkan beliau. Dia mencoba dengan segala macam bentuk tarian-nya yang terbaik dan dia juga membuat segala macam gerakan erotis, tetapi beliau tidak pernah terbangun dari meditasi-nya. Beliau tetap tidak bergeming barang sedikit-pun. Bukan main. Rupa2-nya dia perlu terbang ke-Indonesia untuk mengambil kursus kilat belajar tarian ngebor gaya Inul, barang-kali, siapa tahu berhasil. Ya nggak. Singkat kata to make this story short akhir-nya Parwati menyerah, tetapi kemudian dia pergi ke-sisi lain dari gunung tersebut, dengan menempuh jalan yang sedikit lebih panjang. Dia memilih suatu gunung yang sejarak, lalu dia duduk disana seorang diri dan bermeditasi. Kemudian dia berkata, ” Sekarang, semua ini omong kosong ada-nya! Saya bermeditasi kepada Tuhan dan saya memperoleh kebebasan dan kebahagiaan abadi. Hal ini jauh lebih baik daripada saya mengejar seorang lelaki yang seperti batu, dan tidak memiliki perasaan, tidak memiliki apa-pun! (Tertawa) “. Dan saya, yang begitu menawan seperti ini dan ia tidak pernah bangkit. Dasar lelaki! Di-mana-mana sama saja. Gombal, ndablek ! ”. Parwati begitu kesal, marah dan putus asa, karena-nya dia pergi ke-gunung lain-nya, Gunung Kailasi, yang sangat terkenal dan merupakan gunung suci menurut kepercayaan orang-orang India. Gunung itu sangat tinggi dan juga memiliki suatu danau yang begitu indah pemandangan di-sekitar-nya, yang dinamakan Mensarul. Kemudian dia tinggal disana dan bermeditasi, dan setelah beberapa lama dia mencapai keadaan batin yang diliputi kebahagiaan penuh. Shiwa, secara tiba-tiba, dalam meditasi-nya yang mendalam, merasakan sesuatu yang membangun-kan-nya. Sesuatu daya tarik yang sangat kuat, daya sensual wanita yang penuh kekuatan magis. Walau-pun hal itu sangat mengganggu, tetapi membuat-nya merasa nyaman dan Shiwa merasa terpesona. Hati-nya berbunga-bunga, dag-dig-dug, keringat dingin-nya sebesar biji jagung menetes di-sekujur tubuh-nya. Lalu beliau membuka mata ketiganya, melihat dan berkata sambil tersenyum sendiri. Senyum manis, di-kulum, senyum sendirian persis kayak dewa mabuk - bego, blo’on. Tapi nggak papa-lah pikir-nya, wong nama-nya juga jatuh cinta. Lumrah dong !. “Wow! Pantesana ada si-cantik disana.” Kata-nya dalam hati. Itu-lah bagaimana mulai-nya kisah cinta klasik ala dewa ini berlangsung. Untuk epi-sode selanjut-nya bagaimana, Anda pasti tahu jalan cerita-nya. Betul ? Jadi itu-lah kekuatan meditasi, kekuatan dari Tuhan. Kekuatan cinta itu sangat dahsyat, Ia bisa membuat dewa bangkit dan bisa membuat gunung es mencair. Cinta membuat sesuatu yang kering jadi basah dan sebalik-nya, yang lemah jadi kuat yang tidur jadi bangun dan banyak hal lagi yang bisa diperbuat oleh cinta. Mengerti-kah kalian apa yang saya maksud-kan? Kekuatan cinta itu membuat terpesona seorang yogi yang paling tak tergoyah-kan. ( Guru tertawa. ) Baik-lah, jika kalian ingin mendapat-kan seorang jodoh - pacar, suami atau-pun istri, lakukan-lah seperti apa yang ada di-dalam cerita ini. Cerita ini merupakan suatu nasehat yang baik untuk Anda tiru dan praktek-kan.( Tertawa.) Sebenarnya, jika Anda tidak menginginkan sesuatu, malah suatu ketika Anda akan memperolehnya. Parwati mencoba yang terbaik untuk menarik hati beliau tetapi ia sama sekali tidak berhasil karena ia mencoba-nya dengan ke-AKU-an-nya, dengan EGO-nya dengan ke-kuatan terbatas untuk penguasaan dan pikiran ke-duniawi-an. Tetapi ketika ia menjadi suci, daya tarik-nya menjadi berbeda. EGO-nya hilang entah kemana. Kenapa? Karena getaran Shiwa sangat-lah suci, standar beliau sangat-lah tinggi. Jika Parwati menggunakan daya dan getaran duniawi-nya untuk menarik beliau, bagaimana mungkin beliau dapat turun dan terbangun dari meditasi-nya? Mengerti-kah kalian apa yang saya maksud-kan? Anda paling tidak harus-lah sebanding agar dapat menarik lawan jenis-Anda. Sebenar-nya seperti itu-lah cerita tentang Shiwa. Banyak orang yang tidak memiliki daya tarik sebelum-nya, tetapi kemudian secara tiba-tiba setelah di-inisiasi, bermeditasi, menjadi vegetarian dan puasa senen, selasa, rabu, kemis, jumat, sabtu, minggu untuk suatu jangka waktu tertentu, mereka mulai menarik orang-orang. Ibarat-nya orang yang baru keluar dari salon kecantikan. Salon kecantikan rohani dan akal budi. Anda tahu, bukan berarti secara badaniah, hanya menarik mereka. Mereka hanya mencintai-nya dan mereka hanya ingin berada di-dekat-nya. Itu karena getaran Anda, daya kasih Tuhan yang Anda miliki. Anda tidak dapat me-nyembunyikan-nya. Ia akan memancar keluar dengan sendiri-nya dan kemudian menarik orang-orang seperti magnit, karena roh-roh dalam diri mereka juga seperti Tuhan. Jadi mereka hanya merasa tertarik kepada Anda, sama hal-nya bahwa orang-orang tertarik kepada para guru, guru spiritual. Hal itu hanya merupakan suatu ketertarikan diri kepada diri yang lebih tinggi. Sehingga setelah suatu jangka waktu tertentu mereka baru menyadari bahwa mereka berdua sebenar-nya adalah satu ada-nya. Paham ?. Bagus

Comments :

0 komentar to “Cerita Tentang Shiwa”

Posting Komentar