“The man with the right skills but not in the right place”
Itulah yang terjadi di negeri ini.Gw ada temen yang nota bene lulusan S1 arsitektur,lulusan trisakti Bo! Dan dia sekarang kerja di bank swasta sebagai Teller,sayang banget ilmunya gak kepake yach?
Adalagi temen Gw lulusan Sarjana Tehnik Mesin,Eh sekarang kerja sebagai seorang personalia,yang lebih parah temen Gw lulusan sastra Indonesia,kerjanya sebagai akunting dan finance.
Walah!!!
Wharadkah!!!
Jaka sembuuuung naek ojekkkkk!!!
Gak nyambunggg gak koneeekkk!!!
Gak bisa dipungkiri,fakta yang terjadi emang seperti itu adanya,susahnya cari kerja membuat idealisme terkubur demi hanya bertahan dalam kerasnya kehidupan Jakarta
Apa yang salah dinegeri ini dan salah siapa?
Pemerintah di masa datang akan mengubah proporsi antara persentase jumlah SMA dan SMK menjadi 30 berbanding 70,artinya adalah pemerintah ingin menciptakan tenaga-tenaga kerja siap pakai(lha jadi bangsa kuli&buruh dong?)tidak tertutup kemungkinan mereka-mereka yang lulus SMK dapat langsung bekerja di pabrik-pabrik dan perusahaan produksi massal lainnya,mengingat buanyaknya pengangguran di negeri ini.
Dan lulusan SMA di desain bukan untuk bekerja karena mereka belum mendapatkan keahlian khusus untuk itu,mereka dipersiapkan untuk melanjutkan studi ke bangku kuliah
Pertanyaannya adalah bagaimana selepas mereka lulus nanti?sedangkan lapangan kerja sangat terbatas untuk posisi yang managerial,bukan rahasia lagi,mahasiswa yang baru lulus inginnya kerja di kantoran,jam kerja tetap,sabtu minggu libur dan pokoknya di back office lah!
Padahal sekarang ini untuk mendapatkan posisi itu sangat lah sulit!Selain harus pintar karena begitu banyak pesaing,juga harus punya relasi yang kuat untuk menjadi rekomendasi bagi perekrutan calon tenaga kerja(kasarnya bilang Nepotisme githu lho!)
Waduhhhhh…..!!!
Coba lliat koran kompas sabtu minggu,isinya lowongan melulu,cuman standardnya terlalu tinggi,min IPK >2.75lah,harus universitas terkemukalah,dan lain-lain,paling-palimg lowongan yang gak begitu ketat persyaratannya ya jadi marketing or sales.asal bisa cuap-cuap dan bisa gaet klien or konsumen
Gimana Yach kalo gak pinter-pinter amat dan gak punya relasi kaya Gw ini?
Susahnya minta Ampyuuunnnn cari kerja yang bonafid,standardnya terlalu tinggi !!!
Memang ada 3 esensi sebagai seorang sarjana
1. Pendidikan
2. Penelitian
3. Pengabdian kepada masyarakat
Nah yang nomer 3 ini yang susah…
Cari kerja sulitnya minta ampuuunn,bagaimana mau mengabdi??
Yo wissss jangan patah arang dan semangat……..
Rosa!!! Kata Mbah Marijan…
Kalo gak dapet-dapet kerja ya ciptain lapangan kerja dong!!!
Itulah enaknya jadi sarjana,ngelesnya selalu reasonable…he,he.he…
Emang sih seorang sarjana yang notabene sudah dibekali dengan segudang ilmu-lmu manajerial didesain untuk mampu menciptakan lapangan kerja,bentuknya macam-macam,bisa buka usaha formal maupun nonformal
Jadi buat lulusan Sarjana yang masih nganggur
Don’t Worry…
Coba deh bentuk usaha dari yang kecil-kecil dulu…
Gak Usah malu sama gelar…
Sarjana kok jadi tukang Voucher….?
Sarjana kok buka warung kelontong…?
Sarjana kok jadi agen sembako……?
Gak usah dipeduli’in statement- statement sinis kaya githu yach!!!
Maju terus pantang mundur…..
Ada orang tua yang bicara seperti ini
“ngapain kamu kuliah,sarjana aja banyak yang nganggur”
Ya eyalah,sarjana aja banyak yang nganggur,gimana yang cuman lulusan SMA/SMK?
Githu aja repot!!!
Emang jamannya lagi sulit kaya gini
Realistis aja ya thooooo!!!!
(idhay)
Salah Siapa ?
WAHYUDITISNAATMAJA, Selasa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
hahaha iya juga ya.