Pasang banner dibawah ini ukuran 125x125 hanya 20.000/bulan

"THR: TETAP HIDUP RINGKAS"

Waduh senangnya, Anda mendapatkan THR (tunjangan hari raya). Lho kok ada yang cemberut dan manyun gitu, jangan dong. Begitulah mimik muka Rekan2 kita saat menerima THR kali ini berupa 1 (satu) bulan Gaji. Ada yang senang, karena THR-nya masih utuh dan sudah direncana- kan untuk pengeluaran masa depan, yaitu berbagi dengan orang tua, saudara dan sesama yang berkekurangan. Juga 10% dialokasikan untuk "Dead Account". Yang manyun dan cemberut, pasti THR-nya dipakai untuk bayar utang kartu kredit atau utang2 lain, sehingga yang sisa tinggal sedikit atau bahkan lenyap tak berbekas (habis semua). Itulah gaya hidup orang jaman "purba", suka berutang untuk hal2 yg konsumtif, ganti hape-lah, atau barang2 yang menurun nilainya. Ingat bagi Anda kaum U-MAN-JI (yoU MANusia berga-JI), bahwa THR itu akan Anda terima selama Anda bekerja sebagai karyawan & saat Anda pensiun, Anda tidak akan menerima lagi apapun. Jadi Gaji dan THR, haruslah Anda manfaatkan dengan sebaik2nya bagi kehidupan masa depan Anda. TETAP HIDUP RINGKAS ("THR") Anda harus bersyukur bahwa saat ini masih menerima THR dari perusahaan Anda, sebab masih banyak di luar sana yang kurang beruntung.. Boro2 dapat THR, wong gaji aja kagak punya (alias penggangguran) atau yang bekerja di sektor in-formal (seperti petani garam, tukang becak atau pekerja kasar lainnya). Apa sich tujuan THR diberikan kepada Anda selaku pegawai? Apa makna THR sesungguhnya bagi Anda? Apakah sekadar untuk beli baju, sepatu dan tas baru? Apakah untuk bergaya dengan ganti hape atau bahkan motor baru? Apakah untuk membuat sebuah pesta, makan2 dan foya2? Apakah merayakan "Kemenangan" itu harus dengan cara demikian? Saya pikir "Kemenangan" Yang Sesungguhnya Bukanlah Yang Anda perlihatkan kepada Orang Lain, tetapi "Kemenangan" itu berada dan menetap di hati Anda. Kala Anda memanfaatkan THR tersebut untuk kebahagiaan orang lain, terutama yang berkekurangan. Sebenarnya THR yang sesungguhnya tidak perlu merubah Anda menjadi "pribadi" yang lain, dan Anda harus menjadi pribadi yang sama dengan saat dimana Anda tidak menerima THR, yaitu: TETAP HIDUP RINGKAS (baca: sederhana & elegan). Janganlah karena THR, Anda berubah kepribadian, melainkan jadilah diri Anda seperti dulu (baca: "Aku masih seperti yang dulu"). Saya ingin berbagi alokasi THR untuk Anda sbb.: 1. 10% masuk ke "Dead Account" (Tabungan hanya bisa masuk saja) 2. 20% untuk Orang Tua 3. 30% untuk Sanak Saudara yang berkekurangan 4. 40% untuk bayar utang dan kebutuhan Anda pribadi. Sangat Dilarang: Merayakan "Kemenangan" dengan Cara Berutang, terlebih pakai Kartu Kredit. Itu bukanlah "Kemenangan" , melainkan adalah sebuah Kekalahan Yang Sangat Besar yang sangat tidak pantas Anda lakukan. Merayakan "Kemenangan" harus melihat kemampuan diri Anda dan jangan memaksakan diri untuk "tampil" beda ataupun yang lain, di luar batas kemampuan keuangan Anda HARI INI titik. (Pokoknya Lebaran kali ini harus BEBAS UTANG, itu namanya JEMPOL) Masa Depan Anda ditentukan dari Apa Yang Anda Kerjakan Hari Ini dan Hari Besok. Waktu tidak bisa Anda putar ulang, dan Jangan Pernah Menyesali, kala Anda mendapati Hidup Anda Berkarat, Melarat dan Sekarat. Ayo songsong masa depan gemilang cemerlang & cegah uang hilang. Semoga bermanfaat dan sampai bertemu lagi minggu depan. Salam, Freddy Pieloor Konsultan Keuangan Keluarga & Asuransi (K3A) Penulis Buku ELEXMEDIA “Benahi Cara Hidup” & “Bangun Kekayaan Sejak Belia” “Investment & Insurance are Different Stories”

Comments :

0 komentar to “"THR: TETAP HIDUP RINGKAS"”

Posting Komentar