Waduh senangnya, Anda mendapatkan THR (tunjangan hari raya).
Lho kok ada yang cemberut dan manyun gitu, jangan dong.
Begitulah mimik muka Rekan2 kita saat menerima THR kali ini
berupa 1 (satu) bulan Gaji.
Ada yang senang, karena THR-nya masih utuh dan sudah direncana-
kan untuk pengeluaran masa depan, yaitu berbagi dengan orang tua,
saudara dan sesama yang berkekurangan. Juga 10% dialokasikan
untuk "Dead Account".
Yang manyun dan cemberut, pasti THR-nya dipakai untuk bayar
utang kartu kredit atau utang2 lain, sehingga yang sisa tinggal sedikit
atau bahkan lenyap tak berbekas (habis semua).
Itulah gaya hidup orang jaman "purba", suka berutang untuk hal2 yg
konsumtif, ganti hape-lah, atau barang2 yang menurun nilainya.
Ingat bagi Anda kaum U-MAN-JI (yoU MANusia berga-JI), bahwa
THR itu akan Anda terima selama Anda bekerja sebagai karyawan &
saat Anda pensiun, Anda tidak akan menerima lagi apapun.
Jadi Gaji dan THR, haruslah Anda manfaatkan dengan sebaik2nya
bagi kehidupan masa depan Anda.
TETAP HIDUP RINGKAS ("THR")
Anda harus bersyukur bahwa saat ini masih menerima THR dari
perusahaan Anda, sebab masih banyak di luar sana yang kurang
beruntung..
Boro2 dapat THR, wong gaji aja kagak punya (alias penggangguran)
atau yang bekerja di sektor in-formal (seperti petani garam, tukang
becak atau pekerja kasar lainnya).
Apa sich tujuan THR diberikan kepada Anda selaku pegawai?
Apa makna THR sesungguhnya bagi Anda?
Apakah sekadar untuk beli baju, sepatu dan tas baru?
Apakah untuk bergaya dengan ganti hape atau bahkan motor baru?
Apakah untuk membuat sebuah pesta, makan2 dan foya2?
Apakah merayakan "Kemenangan" itu harus dengan cara demikian?
Saya pikir "Kemenangan" Yang Sesungguhnya Bukanlah Yang Anda
perlihatkan kepada Orang Lain, tetapi "Kemenangan" itu berada dan
menetap di hati Anda.
Kala Anda memanfaatkan THR tersebut untuk kebahagiaan
orang lain, terutama yang berkekurangan.
Sebenarnya THR yang sesungguhnya tidak perlu merubah Anda
menjadi "pribadi" yang lain, dan Anda harus menjadi pribadi yang
sama dengan saat dimana Anda tidak menerima THR, yaitu:
TETAP HIDUP RINGKAS (baca: sederhana & elegan).
Janganlah karena THR, Anda berubah kepribadian, melainkan
jadilah diri Anda seperti dulu (baca: "Aku masih seperti yang dulu").
Saya ingin berbagi alokasi THR untuk Anda sbb.:
1. 10% masuk ke "Dead Account" (Tabungan hanya bisa masuk saja)
2. 20% untuk Orang Tua
3. 30% untuk Sanak Saudara yang berkekurangan
4. 40% untuk bayar utang dan kebutuhan Anda pribadi.
Sangat Dilarang:
Merayakan "Kemenangan" dengan Cara Berutang, terlebih pakai
Kartu Kredit. Itu bukanlah "Kemenangan" , melainkan adalah
sebuah Kekalahan Yang Sangat Besar yang sangat tidak pantas
Anda lakukan.
Merayakan "Kemenangan" harus melihat kemampuan diri Anda
dan jangan memaksakan diri untuk "tampil" beda ataupun yang lain,
di luar batas kemampuan keuangan Anda HARI INI titik.
(Pokoknya Lebaran kali ini harus BEBAS UTANG, itu namanya
JEMPOL)
Masa Depan Anda ditentukan dari Apa Yang Anda Kerjakan
Hari Ini dan Hari Besok. Waktu tidak bisa Anda putar ulang, dan
Jangan Pernah Menyesali, kala Anda mendapati Hidup Anda
Berkarat, Melarat dan Sekarat.
Ayo songsong masa depan gemilang cemerlang & cegah uang hilang.
Semoga bermanfaat dan sampai bertemu lagi minggu depan.
Salam,
Freddy Pieloor
Konsultan Keuangan Keluarga & Asuransi (K3A)
Penulis Buku ELEXMEDIA
“Benahi Cara Hidup” & “Bangun Kekayaan Sejak Belia”
“Investment & Insurance are Different Stories”
"THR: TETAP HIDUP RINGKAS"
WAHYUDITISNAATMAJA, Selasa
Label:
Artikel Menarik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comments :
Posting Komentar