Pasang banner dibawah ini ukuran 125x125 hanya 20.000/bulan

Tentang Hutang….

Ada istilah orang hutang nyawa… Ada istilahnya hutang budi… Ada juga istilahnya hutang beneran…(yakni hutang berbentuk benda, uang, baju, pisau, dllnya). Aku masih ingat, selagi masih SD ortuku selalu mengatakan : ”Kalau minjam, harus kembalikan..!!” Aku sering berfikir, sering disekolahku aku minjam sesuatu Aku minjam pencil, penghapus, dllnya…bukankah yang kupakai itu harus kuganti..? Kalau pinjam uang, gampang menghitung pengembaliannya.. Lantas bagaimana kalau penghapus, yang kupakai sedikit? Aku sang anak bertanya pada ibuku… Kata ibuku,..katakan :”Mina dikit yah penghapusnya,..jangan bilang pinjam”. Kebiasaan kecil ini terbawa sampai dewasa.. Aku sangat takut meminjam sesuatu sama orang lain Ibuku selalu bilang:”amalan bisa tergantung diakhirat gara-gara ini” Pahala kamu bisa diambil, dari orang yang kamu pinjam barang/uangnya Kalau tak ada pahala kamu, maka dosa dia ditumpahkan kedirimu.. Kata-kata ini, sangat terpatri pada diriku sejak kecil Aku tak berani pinjam uang orang lama-lama Selalu kubayar cepat, apalagi tak dibayar sama sekali tak pernah itu kulakukan Aku takut siksa neraka, hanya gara-gara ini Ini sangat terpatri dalam jiwaku sejak dini.. Tiba aku sekolah dipesantren…hal ini semakin dalam kukutahui Ketika aku belajar dial Azhar, sangat kufahami Kupelajari ayat AlQuran dan hadits Ternyata benar apa yang dikatakan ibuku Padahal ibuku tak tammat SD, tapi agamanya cukup kuat Ternyata ayat yang terpanjang dalam AlQuranpun masalah hutang ini Hadits Rasulullahpun mengatakan, Allah akan selalu bersama(menghisab) orang yang berhutang Sampai yang berhutang melunasi segala hutang-hutangnya. Dalam ayat wasiat/warisanpun ternyata disebutkan juga masalah hutang ini Warisan/wasiat boleh dibagi setelah hutang simayat ditunaikan Kalau masih ada hutangnya, maka ahli warisnya harus melunasinya Begitu sekali ketatnya Allah ta’ala dalam masalah hutang ini Sampai meninggalpun si penghutang masih dituntut Diakhiratpun amalannya tergantung gara-gara ini Tak obahnya seorang yang menyakiti/menghina/seseorang Sebelum yang disakiti memaafkan, maka kelak diakhirat hisabannya Betapa ketatnya Allah Ta’ala dalam hubungan sesama manusia ini Kesalahan dengan Allah TA”ALA BISA BERTAUBAT Namun, kesalahan sesama manusia harus dengan maaf dari yang disakiti Bukan hanya sekedar maaf saja, namun mengembalikan semua hak-haknya melalui ketentuan agama Kalau kita pernah mencuri/berhutang barang seseorang, bukan sekedar meminta maaf habis perkara.. Tidak,..tidak segampang itu ternyata dalam agama… Selain ia meminta maaf, dia harus mengembalikan barang yang diambil/dipinjamnya itu tadi Kecuali,..satu saja…bila yang dicuri/dipinjam barang/uangnya rela terhadapnya beres perkara Sepanjang si piutang tak rela, sampai akhiratpun akan dituntut hutang itu Selesaikanlah segera hutang-hutang kita Sebelum maut menyapa kita. Coretan ini timbul, setelah seorang ibu bertanya kepada saya masalah mana yang lebih diutamakan, antara puasa syawal/sunnah dengan mengganti puasa wajib dibulan Ramadhan…? Pertanyaan berkembang sampai kemasalah hutang piutang ini.. Akhirnya saya jawab,.hutang ini sangat berat akibatnya, bila tak dibayar Bukankah salah satu do’a kita yang dianjurkan Rasulullah adalah dijauhi dari hutang ini? Sekarang,.dizaman ini, sangat sedikit manusia yang tak berhutang Terutama PNS..gali lobang, tutup lobang Ternyata pedagangpun banyak begitu Selalu berhubungan dengan hutang piutang ini Ternyata dunia ini sudah kadung dililit hutang Negara manakah yang masih bersih dari hutang..? Kalau hutang pribadi bisa kita menghitung dan tau kemana ganjarannya LANTAS HUTANG NEGARA SIAPAKAH YANG BERTANGGUNG JAWAB? Ingat..diakhirat sana, segala amalan, ketetapan/perbuatan kita akan dipertanggung jawabkan Apalagi hutang kita… Apakah tega hutang-hutang kita kita serahkan pada ahli waris kita Atau pada generasi setelah kita Sanggupkah kita mempertanggung jawabkan semua ini dihadapan timbangan Allah Ta’ala Dimana kala itu, tak ada seorangpun yang dapat membantu kita selain amalan kita Selain syafaat bacaan AlQuran kita Anak kita? Syukur dapat anak shalih/ah, itupun dia hanya bisa mendo’akan kita Syafa’at Rasulullah terhadap ummatnya Amalan dan ibadah kitalah yang akan menentukan semua ini Jangan sampai amalan sudah sedikit kita persembahkan Kita tambah lagi dengan masalah hutang Kita tambah lagi dengan sikap kita menyakiti/mendzalimi orang lain Mulut kita bisa membawa petaka besar/neraka jahannam bagi kita, karena ucapan kita sinis dan penuh cacian/ejekan/hinaan, fitnahan ke orang lain Sebagaimana karena mulut kita juga, bisa membawa rahmat/surga diakhirat sana, akibat dzikir kita pada illahi Bacaan AlQuran, para hafidz/ah AlQuran/mentadabburinya/memahaminya/mempelajari dan yang mengamalkannya merekalah salah satu diantara orang yang beruntung dunia dan akhirat, bahkan disalah satu riwayat, bisa menolong orang lain. Memang kelihatannya sepele yah masalah hutang ini Sepele kelihatannya akibat mulut kasar kita ke orang lain Namun, ternyata inilah yang cukup berat akibatnya Bila tak diselesaikan didunia ini Sampaipun meninggal, hal inilah yang juga diingatkan oleh Allah Ta’ala Betapa besar hak-hak sesama manusia ini Namun, sangat jarang kita memperhatikannya Orang sering jatuh bukan karena batu besar Namun seseorang sering tergelincir gara-gara masalah sepele ini. Hati-hati terhadap Hutang Hati-hati terhadap mulut kita Hati-hati, jangan sampai mendzalimi orang lain Hati-hati terhadap segala perkataan/amalan dan perbuatan kita Bukankah segala sesuatu itu harus dipertanggung jawabkan? Bukankah Allah sudah peringatkan kita bahwa ada Malaikat pencatat? Inilah yang sangat jarang kita perhatikan semasa didunia ini Ini hanya dikarenakan kehidupan dunia lebih mendominasi jiwa kita Tuntutan hidup yang ganas, bikin manusia lupa akan akhiratnya Padahal allah Ta’ala sudah peringatkan dalam firmanNya KEHIDUPAN Akhirat itu jauh lebih baik/utama/kekal ketimbang kehidupan dunia Dunia ini fatamorgana BAGAIKAN seseorang yang kehausan di tengah jalan, dikira ada air, ternyata hanyalah bayangan saja.

Comments :

0 komentar to “Tentang Hutang….”

Posting Komentar