Sejak ribuan tahun lalu para Nabi Alloh telah mengharamkan mengkonsumsi daging babi, di dalam taurat, Injil sampai dengan Al-Qur`an. Daging babi telah diharamkan untuk dimakan. Dalam kitab Imamat [11]: 7-8 versi LAI (Lembaga Alkitab Indonesia) tahun 1971, "babi" dengan tegas diharamkan, namun pada terbitan LAI tahun 2004 kata "babi" tersebut berubah menjadi "babi hutan". Bagi umat Islam, mengkonsumsi daging babi dalam bentuk apapun diharamkan. Larangan ini secara tegas dinyatakan dalam beberapa ayat di dalam Al-Qur`an seperti QS.Al-Baqoroh [2]:173, Al-Maaidah [5]:3 dan 90, serta An-Nahl [16]:115.
Menariknya, beberapa abad kemudian, ilmu pengetahuan modern akhirnya dapat membuktikan mengapa daging babi oleh Al-Qur`an diharamkan? penelitian modern menemukan bahwa babi ternyata adalah tempat favorit bagi para cacing untuk beranak pinak sehingga tak sehat jika dikonsumsi.
Babi Memang Haram
WAHYUDITISNAATMAJA, SelasaSecara alamiah babi termasuk binatang pemalas dan paling rakus. Berbagai penelitian di bidang kedokteran sejak zaman dahulu membuktikan betapa daging babi merupakan makanan beresiko tinggi untuk mendatangkan berbagai macam penyakit menular bagi manusia.
Berdasarkan laporan dari University of Missouri (1975) dari 731 yang meninggal karena penyakit Listeriosis (penyakit yang ditularkan dari daging babi), 73% menderita radang otak, 17% menderita keracunan darah, 5% keguguran dan 5% dengan gejala lain. Berdasarkan laporan LC Ferguson dan EH Bohl dari Ohio Agricultural Research and Development Centre pada tahun 1975, dijelaskan bahwa babi menularkan penyakit anthrax kepada manusia. Penyakit ini antara lain menyerang kulit, pernapasan, dan usus. Sedikitnya tercatat ada 20 macam penyakit yang ditularkan oleh babi kepada manusia, baik penyakit berupa virus, bakteri, jamur dan cacing.
Dr.Murad Wilfred Hoffman, seorang Muslim Jerman mengatakan,"Memakan daging babiyang terjangkiti cacing babi tidak hanya berbahaya, tapi juga menyebabkan meningkatnya kandungan kolesterol dan memperlambat proses penguraian protein di dalam tubuh, lalu mengakibatkan terserangnya kanker usus, iritasi kulit, eksim dan rematik. Bukankah telah kita ketahui, bahwa virus-virus influenza yang berbahaya, hidup dan berkembang pada musim panas karena medium babi?.
Para pendukung pemakan daging babi pun tak kehabisan akal. Melalui teknologi modern mereka berupaya memberantas cacing-cacing yang terdapat dalam tubuh babi agar dapat menepis kejorokan yang terdapat pada babi. Melalui teknologi terkini, mereka berhasil membebaskan babi dari penyakit Trichinosis yang disebabkan oleh cacing Trichinella Spiralis.
Menurut kisah yang dikutip dari buku Fikih Kesehatan Buah karya Dr.Bahar Azwar, SpB Onk, keberhasilan ini membuat para dokter di Perancis menanyakan kepada Imam Muhammad Abduh sewaktu beliau berkunjung ke negara Menara Eifell tersebut.
Mereka bertanya kepada Imam, "Kalian (umat Islam) mengatakan bahwa babi haram, karena ia memakan sampah yang mengandung cacing pita, mikroba-mikroba dan bakteri-bakteri lainnya. Hal itu sekarang ini sudah tidak ada, karena babi diternak dalam peternakan modern dengan kebersihan terjamin, dan proses sterilisasi yang mencukupi. Bagaimana mungkin babi-babi itu terjangkit cacing pita atau bakteri dan mikroba lainnya?".
Imam Muhammad Abduh tidak langsung menjawab pertanyaan itu, dan dengan kecerdikannya beliau meminta mereka untuk menghadirkan dua ekor ayam jantan beserta seekor ayam betina, dan dua ekor babi jantan beserta seekor babi betina. Mengetahui hal itu, mereka bertanya, "Untuk apa semua itu?".
Beliau menjawab, "Penuhi apa yang saya minta", maka mereka pun memenuhi apa yang beliau minta. Kemudian beliau memerintahkan agar melepas dua ekor ayam jantan bersama seekor ayam betina dalam satu kandung. Kedua ayam jantan itu berkelahi dan bersaing saling membunuh, untuk mendapatkan ayam betina bagi dirinya sendiri, hingga salah satu dari keduanya hampir tewas. Beliau lalu memerintahkan agar mengurung kedua ayam tersebut.
Kemudian beliau memerintahkan mereka untuk melepas dua ekor babi jantan bersama dengan seekor babi betina. Kali ini mereka menyaksikan keanehan. Babi jantan yang satu membantu temannya sesama jantan untuk melaksanakan hajat seksualnya, tanpa rasa cemburu, tanpa harga diri atau keinginan untuk menjaga babi betina dari temannya. Selanjutnya beliau berkata, "Saudara-saudara, daging babi membunuh 'ghirah' orang yang memakannya. Itulah yang terjadi pada kalian. Seorang lelaki dari kalian melihat istrinya bersama lelaki lain, dan membiarkannya tanpa rasa cemburu, dan seorang bapak di antara kalian melihat anak perempuannya bersama lelaki asing, dan kalian membiarkannya tanpa rasa cemburu, dan was-was, karena daging babi itu menularkan sifat-sifatnya pada orang yang memakannya".
Tiada kata yang lebih sesuai untuk babi dan ghirah selain yang diucapkan oleh Mahatma Gandhi, seorang pemimpin perjuangan politik dan spiritual India, Beliau berkata, "Man becomes what he eats..." (Manusia akan serupa dengan apa yang dimakannya). Semoga kita terhindar dari perbuatan-perbuatan yang senyatanya dilarang oleh Alloh SWT. Amin.
Dari Azzikra Magazine, The Pride Of Islam
Label:
Artikel Menarik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comments :
Posting Komentar